PIJARJAKARTA.INFO – Genap empat bulan sudah Pramono Anung menjabat sebagai Gubernur Jakarta setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu. Namun, masa awal kepemimpinan politikus PDI Perjuangan ini belum berjalan mulus.
Sejumlah janji kampanye yang sempat digaungkan saat Pilkada 2024 belum mampu direalisasikan. TribunJakarta mencatat, setidaknya ada tiga program yang gagal dijalankan hingga Juli ini. Mulai dari urusan sarapan gratis, taman 24 jam, hingga acara Car Free Night yang mendadak dibatalkan.
Berikut rangkuman tiga program yang batal dilaksanakan di bawah kepemimpinan Pramono Anung:
1. Car Free Night Dibatalkan Jelang Pelaksanaan
Program Car Free Night (CFN) yang digadang-gadang sebagai perayaan HUT ke-498 Jakarta dan menyambut Tahun Baru Islam 1447 H akhirnya batal digelar. Padahal, acara ini sudah dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (5/7/2025) malam dengan melibatkan 10.000 santri yang akan menggelar pawai obor elektrik dari Bundaran HI hingga Monas.
CFN juga rencananya akan diramaikan panggung hiburan dengan musisi seperti Opick dan Gigi, serta dipandu oleh Mandra dan Maudy Koesnaedi. Namun, dua hari sebelum pelaksanaan, Pramono memutuskan membatalkan acara tersebut.
“Begitu nutup Sudirman-Thamrin, pasti jadi polemik nanti. Terus yang disalahkan gubernurnya lagi,” ujar Pramono di Balai Kota (4/7/2025).
Meski CFN dibatalkan, Pramono memastikan peringatan 1 Muharam tetap berlangsung, namun tersebar di wilayah kota dan kabupaten di Jakarta, bukan terpusat.
2. Sarapan Gratis Tak Jadi, Diubah Jadi Renovasi Kantin dan Perluasan KJP
Program sarapan gratis yang menjadi salah satu janji utama kampanye Pramono Anung akhirnya resmi tak dijalankan. Hal ini diumumkan usai pertemuannya dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, pada 12 Maret 2025.
Sebagai gantinya, anggaran sarapan gratis dialihkan untuk dua hal:
Renovasi kantin sekolah guna mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Perluasan penerima KJP Plus dari 520 ribu menjadi 705 ribu siswa, dan KJMU dari 15 ribu menjadi 20 ribu mahasiswa.
“Secara signifikan akan berdampak bagi warga Jakarta. Makan bergizi gratisnya dapat, KJP yang selama ini menjadi problem juga terselesaikan,” ujar Pramono.
3. Tebet Eco Park Gagal Jadi Taman 24 Jam
Janji menjadikan Tebet Eco Park sebagai taman yang buka 24 jam juga tidak terealisasi. Setelah berdialog dengan warga sekitar, Pramono memutuskan taman tersebut hanya dibuka hingga pukul 22.00 WIB.
“Warga menginginkan tidak dibuka 24 jam. Sehingga kami tentunya harus mendengarkan aspirasi masyarakat,” ucapnya pada Jumat (11/4/2025).
Saat ini, hanya lima taman yang diputuskan buka 24 jam, yaitu Taman Menteng, Taman Literasi Blok M, Lapangan Banteng, Taman Ayodya, dan Taman Langsat.
Meski begitu, Pemprov akan menata kehadiran UMKM di sekitar taman-taman tersebut secara transparan, dengan melibatkan berbagai dinas dan pemerintah kota.
Evaluasi Awal Kepemimpinan
Kegagalan merealisasikan tiga program besar ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai efektivitas awal kepemimpinan Pramono Anung di Jakarta. Meski sejumlah keputusan diambil atas dasar dialog publik dan penyesuaian dengan program nasional, banyak pihak berharap Gubernur Jakarta tidak kehilangan arah terhadap janji-janji kampanyenya.
Apakah empat bulan cukup untuk menilai keberhasilan atau justru awal dari sederet pembatalan lainnya? Warga Jakarta tentu akan terus mengamati. (PJ/Redaksi)