Madsanih Menyoal Dominasi Ritel Waralaba di Ibu Kota

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 26 Februari 2019 - 20:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPW PBB DKI Madsanih Manong (tengah).

Ketua DPW PBB DKI Madsanih Manong (tengah).


PIJAR | JAKARTA – Omzet penjualan sektor perdagangan eceran atau ritel ternyata naik menjelang Pemilihan Umum Serentak 2019 meski persaingan sengit gerai ritel dengan toko elektronik (online shop) tetap berlangsung ketat. Meski begitu, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Madsanih Manong mengkhawatirkan dominasi toko ritel sistem waralaba terkemuka seperti Indomaret dan Alfamaret yang terus menggerus pedagang eceran konvensional di permukiman warga.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan terjadi kenaikan sebanyak 10 hingga 15 persen menjelang Pilpres 2019. Kecenderungan selanjutnya, kata dia, akan terjadi pelonjakan pendapatan ritel di pusat belanja modern dan mal setelah Pilpres 2019.

“Yang sudah-sudsh pasti naik 10-15 persen. Masa kampanye justru uang beredar, mereka cetak kaos, cetak topi, dan lain sebagainya,” ungkap Stefanus.

Baca Juga :  BPN Serahkan Sertifikat Aset Pemda DKI

Tak hanya itu, terdapat faktor lainnya yang membuatnya percaya diri akan kenaikan pendapatan penjualan menjelang dan setelah Pilpres 2019. Alasannya, pada hari pelaksanaan pesta demokrasi rakyat pada April 2019 mendatang biasanya akan menjadi tanggal merah nasional.

Di sisi lain, politisi Madsanih Manong yang juga Ketua DPW PBB DKI Jakarta, menyatakan dominasi peritel sistem waralaba Alfamaret dan Indomaret di Ibu Kota sudah mengkhawatirkan. Alasannya, pendirian toko waralaba itu ada indikasi melonggar sehingga membuka peluang pelanggaran ketentuan lain semisal izin mendirikan bangunan.

“Jadi, Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies Baswedan, perlu lebih mengawasi pendirian ritel-ritel waralaba itu bukan dari sisi ekonomi saja, melaikan juga soal tata ruang dan pendirian bangunan,” ungkap Madsanih di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019. Menurut dia, pemegang merek waralaba biasanya kurang hirau dengan masalah tata ruang dan izin bangunan karena toko-toko ritelnya sudah terlalu banyak.

Baca Juga :  DPRD DKI Tuding Penanganan Banjir di Jakarta Barat Belum Maksimal

Dengan begitu, lanjut Madsanih, aparat Pemprov DKI Jakarta yang perlu mengawasi soal izin bangunan dan kesesuaian tata ruang. Madsanih menambahkan, jika Pemprov kurang memperhatikan masalah IMB dan tata ruang ini, upaya untuk membangkitkan usaha kecil dan menengah di kalangan warga Ibu Kota sulit mencapai sasaran.

Sejauh ini Pemprov DKI cenderung melonggarkan izin dengan menghapus keharusan izin usaha di rumah. Namun, kata Madsanih, para pengusaha rumahan itu kesulitan memasarkan produk jika dominasi toko ritel waralaba itu berdiri seenaknya tanpa mengindahkan aturan IMB dan tata ruang Ibu Kota.

Berita Terkait

Kapolri Tunjuk Irjen Asep Edi Suheri Jadi Kapolda Metro Jaya, Gantikan Irjen Karyoto
4 Bulan Menjabat, Pramono Anung Gagal Realisasikan 3 Program Janji Kampanye
Waduk Aseni Terbengkalai, Gubernur DKI Masih Bungkam
Maraknya Pelanggaran Tata Ruang Jakarta: Ancaman Korupsi dan Banjir Mengintai
Waduk Aseni Semanan Senilai Rp30 Miliar Terbengkalai, Kondisi Memprihatinkan
Kampung Duri Kosambi Rayakan Lebaran Antar Kampung, Berlangsung Selama 7 Hari
Arus Kendaraan Dipersimpangan Rel Kereta Api di Semanan Semrawut
Safari Ramadhan, Wagub Rano Sosialisasikan Umrah Gratis untuk Marbot Masjid
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 07:03 WIB

Kapolri Tunjuk Irjen Asep Edi Suheri Jadi Kapolda Metro Jaya, Gantikan Irjen Karyoto

Selasa, 8 Juli 2025 - 14:58 WIB

4 Bulan Menjabat, Pramono Anung Gagal Realisasikan 3 Program Janji Kampanye

Senin, 12 Mei 2025 - 07:00 WIB

Waduk Aseni Terbengkalai, Gubernur DKI Masih Bungkam

Kamis, 17 April 2025 - 06:04 WIB

Maraknya Pelanggaran Tata Ruang Jakarta: Ancaman Korupsi dan Banjir Mengintai

Senin, 7 April 2025 - 09:56 WIB

Waduk Aseni Semanan Senilai Rp30 Miliar Terbengkalai, Kondisi Memprihatinkan

Berita Terbaru