Taufik Gerindra Pasang Badan Bela Anies Soal Bansos Minta ke Pusat

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 7 Mei 2020 - 22:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PIJAR | JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menilai Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan paling siap menghadapi pandemi Covid-19 termasuk dalam menanggulangi dampaknya. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menegaskan, terbukti malah DKI Jakarta lebih dulu memberikan bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak Covid-19 ketimbang pemerintah pusat.

Taufik mengemukakan soal ini menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lepas tanggungjawab soal pembagian bansos kepada 1,1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jakarta.

“Untuk pembagian bansos kita sudah siapkan anggaran Rp 700 miliar. Jadi dimana letaknya kalau Anies dibilang lepas tanggung jawab soal bantuan bansos. Jadi ceritanya mesti diluruskan dulu. Sangat keliru kalau Anies dibilang lepas tanggung jawab soal pembagian bansos,” ujar Taufik kepada wartawan, Kamis, 7 Mei 2020.

Taufik, juga meminta pemerintah pusat tak mempersoalkan adanya kesamaan data penerima bansos yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI. “Saya kira tidak masalah kalau warga dapat bansos dua kali dari pemerintah pusat dan pemprov DKI, dalam pekan yang berbeda. Yang salah itu kalau pembagian bansosnya dilakukan berbarengan pada hari yang sama, pekan yang sama juga,” tandas Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta ini.

Baca Juga :  25 Pelanggar Terjaring Operasi Tertib Masker di Kalideres

Diketahui, dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR, Rabu, 6 Mei 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani menuding bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melepas tanggung jawab bansos untuk 1,1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) DKI Jakarta. Menurut Menteri Ani, info ini berasal dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Karena tidak memiliki anggaran yang cukup, Sri melanjutkan, Gubernur Anies Baswedan kini melempar Tanggung jawab agar diambil alih ke pemerintah pusat. “Laporan dari Menko PMK, ternyata DKI yang tadinya cover 1,1 juta, mereka tidak punya anggaran dan minta pemerintah pusat yang cover 1,1 juta itu,” terang Ani dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR.

Hal ini, sambung dia, membuat pemerintah pusat mau tidak mau harus menanggung beban anggaran bansos untuk 1,1 juta KPM terdampak tekanan pandemi virus corona atau Covid-19 itu. Dengan begitu, beban anggaran bansos pemerintah akan meningkat. “Jadi tadinya 1,1 juta adalah DKI dan sisanya 3,6 juta itu pemerintah pusat. Sekarang semuanya diminta cover oleh pemerintah pusat,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pergub DKI Terbaru Larang Warga Keluar-Masuk Jabodetabek | 4 Halaman

Sebelumnya, Anies mengklaim Pemprov DKI Jakarta sebenarnya tidak begitu memiliki gangguan anggaran untuk penanganan dampak pandemi corona. Namun, arus kas (cash flow) tidak cukup leluasa karena beberapa sumber dana belum terbuka.

Salah satunya, pengembalian kelebihan Dana Bagi Hasil (DBH) Pemprov DKI sekira Rp5,1 triliun dari Kementerian Keuangan. Pengembalian DBH belum diberikan karena seharusnya menunggu hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

“Kami berharap itu berharap dicairkan. Jadi tantangan di Jakarta bukan pada anggaran tapi pada cash flow. Kalau dicairkan kami punya keleluasaan secara cash flow,” kata Anies, beberapa waktu lalu.

Akhirnya, Ani mengubah kebijakan di mana pembayaran DBH dipercepat sebesar 50 persen sebelum audit BPK keluar. Kementerian Keuangan pun sudah mengembalikan DBH DKI sebesar Rp2,56 triliun pada pertengahan April lalu. (Ahm)

Berita Terkait

Waduk Aseni Terbengkalai, Gubernur DKI Masih Bungkam
Maraknya Pelanggaran Tata Ruang Jakarta: Ancaman Korupsi dan Banjir Mengintai
Waduk Aseni Semanan Senilai Rp30 Miliar Terbengkalai, Kondisi Memprihatinkan
Kampung Duri Kosambi Rayakan Lebaran Antar Kampung, Berlangsung Selama 7 Hari
Arus Kendaraan Dipersimpangan Rel Kereta Api di Semanan Semrawut
Safari Ramadhan, Wagub Rano Sosialisasikan Umrah Gratis untuk Marbot Masjid
Ngadu ke DPRD DKI, Guru PAUD Resah Dana Hibah Dipangkas
Pemprov DKI dan Kementerian Ekraf Jalin Kerja Sama Perkuat Ekonomi Kreatif
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 06:04 WIB

Maraknya Pelanggaran Tata Ruang Jakarta: Ancaman Korupsi dan Banjir Mengintai

Senin, 7 April 2025 - 09:56 WIB

Waduk Aseni Semanan Senilai Rp30 Miliar Terbengkalai, Kondisi Memprihatinkan

Rabu, 2 April 2025 - 14:15 WIB

Kampung Duri Kosambi Rayakan Lebaran Antar Kampung, Berlangsung Selama 7 Hari

Jumat, 28 Maret 2025 - 08:16 WIB

Arus Kendaraan Dipersimpangan Rel Kereta Api di Semanan Semrawut

Senin, 10 Maret 2025 - 22:34 WIB

Safari Ramadhan, Wagub Rano Sosialisasikan Umrah Gratis untuk Marbot Masjid

Berita Terbaru