PIJAR|JAKARTA – Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dianggap Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif tidak perlu maju kembali menjadi calon presiden di 2024 mendatang. Dikatakannya, lebih baik ada sosok baru yang berkontestasi dalam pilpres mendatang.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, PA 212 merupakan pendukung paslon Prabowo-Sandiaga Uno. Slamet Maarif juga merupakan juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
“Cukuplah Prabowo Subianto di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru,” ujar Slamet dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (10/6/2020).
Partai Gerindra diyakini Slamet sukses melakukan regenerasi, harusnya muncul generasi muda yang menjadi capres di 2024. Namun jika Prabowo kembali maju sebagai capres, Slamet menyebut regenerasi partai itu gagal.
Slamet tidak mengatakan bahwa alumni 212 bakal kembali mendukung Prabowo jika benar-benar kembali maju sebagai capres seperti 2019 lalu. Dia hanya menyampaikan bahwa ada hal yang sulit dilupakan oleh alumni 212 dari sikap Prabowo.
Setelah kalah dari Joko Widodo, Prabowo memilih bergabung dengan kabinet rivalnya itu. Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Gerindra bergabung menjadi koalisi pemerintah.
“Karena umat punya catatan sendiri kepada Prabowo Subianto yang susah untuk dilupakan,” imbuh Slamet.
“Pilpres 2019 pengalaman sendiri bagi kami dan untuk perjuangan kami ke depan, Prabowo sudah finish. Biarkan saat ini Prabowo Subianto menikmati dan menyelesaikan tugasnya sebagai Menhan,” jelas dia.
PA 212, sambung Slamet, akan terus mengawal jalannya pemerintahan. Bukan berarti mengikuti langkah Prabowo yang bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
“Kami akan terus berjuang untuk tegaknya keadilan dan melawan kezaliman di Indonesia di bawah komando ulama teristimewa Habib Rizieq Shihab,” terang Slamet.
Sebagai informasi, pada sebelumnya Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengungkapan Prabowo Subianto siap maju kembali menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Itu bisa saja terjadi jika kader dan masyarakat menghendaki.(febri)