PIJAR | JAKARTA – DKI Jakarta menjadi peringkat pertama kota yang memiliki tata kota buruk versi Platform Arsitektur Rethinking The Future. Sebagai informasi, dari 10 daftar negara yang memiliki tata kota buruk, DKI Jakarta menempati posisi pertama.
Disebutkan, ibu kota Indonesia yang sangat padat, Jakarta dikatakan sebagai tempat dengan desain terburuk di Bumi. Hal itu dikarenakan ruang hijau terbuka kurang memadai, kemacetan lalu lintas yang ekstrem, dan perluasan kota yang tidak terencana.
Kemacetan lalu lintas di Jakarta salah satunya dikarenakan pembangunan infrastruktur. Pemerintah daerah dapat berkontribusi dengan cara mengurangi pelaksanaan proyek jangka panjang.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum YLBH Pijar Madsanih Manong memberi masukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Madsanih, setelah jakarta mendapat penilaian memiliki tata kota terburuk didunia versi Platform Arsitektur Rethinking The Future, Ggubernur DKI semestinya segera berbenah dengan mengevaluasi tim tehnis dan tim penertiban.
“Kasat mata pelangaran tata ruang banyak yang luput dari tindakan tegas,” jelas Madsanih.
Dan selanjutnya, sambung dia, ditegur kewajiban para pengembang berkaitan dengan kewajiban ruang terbuka hijau 30 persen sesuai Perpres 60 Tahun 2020 dan UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. [ary]