PIJAR|JAKARTA – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan TNI/Polri diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus menekan laju penyebaran virus corona di Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Tiga provinsi itu mencatat lonjakan kasus baru positif virus corona tinggi dalam beberapa waktu belakangan.
“Saya ingin gugus tugas, kementerian, TNI dan Polri utamanya konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi,” tutur Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Kamis (4/6/2020).
Lebih lanjut Jokowi meminta penanganan kasus Covid-19 di tiga provinsi itu dapat perhatian khusus agar angka kasus positif dapat segera turun.
Jatim diketahui menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang masih terus melonjak. Bahkan Surabaya sempat menjadi zona hitam Covid-19.
“Tolong ini menjadi perhatian khusus sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan lebih turun lagi,” pungkas Jokowi.
Hingga 3 Juni 2020, kasus positif virus corona di Jatim mencapai 5.317 orang. Jumlah kasus tersebut membuat wilayah yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu berada di posisi kedua setelah Jakarta yang memiliki 7.623 kasus.
Sementara kasus positif virus corona di Sulsel mencapai 1.668 kasus dan Kalsel sebanyak 1.033 kasus.
Kota Surabaya di Jatim dikhawatirkan menjadi wilayah dengan sebaran corona tertinggi di Indonesia. Bahkan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi secara terang-terangan mengaku khawatir dengan kondisi penularan corona di Surabaya.
Bahkan, Joni menyebut Surabaya berpotensi menjadi kota Wuhan, China, tempat pertama kali Covid-19 ditemukan dan mewabah. [febri]