PIJARJAKARTA | Alhamdulillah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim telah berhasil dikendalikan. Saya ucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan hewan (dokter hewan, paramedik veteriner), organisasi profesi (PDHI, ISPI, PARAVETNDO, PAVETI dan ASOHI) serta perguruan tinggi (FKH dan FAPET) atas kerja kerasnya dalam membantu pengendalian PMK sehingga Jawa Timur mampu keluar dari krisis wabah PMK.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Sabtu (6/1/2024).
Khofifah mengatakan, keberhasilan pengendalian ini berkat gerak cepat semua stakeholder terkait dalam melakukan vaksinasi secara terstruktur, sistematis, masif dan berkala sejak kemunculan penyakit PMK pada awal April 2022 lalu.
Terbukti, tutur Khofifah, capaian vaksinasi PMK bagi hewan ternak yakni Sapi, Kerbau, Kambing, Domba dan Babi di Jawa Timur mencapai yang tertinggi secara nasional. Berdasarkan data https://isikhnas.com/ capaian vaksinasi PMK Jatim sejak 25 Juni 2022 hingga 31 Desember 2023 menempati posisi pertama atau tertinggi secara nasional, yakni sebanyak 9,3 juta dosis.
Sementara posisi kedua, ketiga ditempati oleh Jawa Tengah dengan jumlah vaksinasi sebanyak 3,2 juta dosis dan Nusa Tenggara Barat 2,3 juta dosis. Berikutnya ada provinsi Lampung dengan jumlah 1,9 juta dosis serta Bali dengan jumlah vaksinasi sebanyak 1,4 juta dosis.
Atas capaian ini, kata Khofifah, Kementerian Pertanian RI pun memberikan penghargaan kepada Pemprov Jatim sebagai Provinsi dengan Capaian Vaksinasi PMK Terbaik Nasional pada tahun 2022 dan 2023.
“Alhamdulillah capaian vaksin PMK Jatim tertinggi di Indonesia. Capaian vaksin PMK Jatim ini secara keseluruhan dari tahun 2022 sampai 2023 mencapai 9,3 juta dosis, paling tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lainnya,” jelas Khofifah.
Menurut Khofifah, keberhasilan pengendalian melalui vasinasi yang masif ini juga melibatkan banyak pihak. Baik Tenaga Kesehatan (Nakes) hewan hingga dokter hewan maupun paramedik veteriner.
Dinungkapkan Khofifah, Pemprov Jatim juga bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih para nakes dari unsur TNI dan POLRI sehingga mampu melakukan vaksinasi PMK.
“Vaksinasi tersebut juga melibatkan ratusan dokter muda dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Universitas Wijaya Kusuma. Terimakasih semua kerja keras dan sinerjinya,” demikian tutup Khofifah. [ary]