Sosok Habib Abu Bakar Assegaf, Berikut Riwayat hidup dan Perjalanan Dakwahnya

Oleh : Ustadz Ahmad Umar Hasan, S.Ag

PIJAR | JAKARTA – Habib Abu Bakar Assegaf mempunyai nama lengkap Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf. Beliau wafat pada usia 91 tahun di tahun 1957. Dan dikebumikan di sebelah Masjid Jami Gresik. Makamnya bersebelahan dengan makam guru beliau yaitu Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf.

Saat memasuki usia 2 tahun, Habib Abu Bakar Assegaf ayahnya wafat. Sementara saat usia 8 tahun, dirinya mendalami belajar ilmu agama di kota Yaman. Bertahun-tahun beliau belajar di kota Hadramaut, Habib Abu Bakar kembali pulang ke Indonesia pada tahun 1302 Hijriyah dengan ditemani Habib Alwi bin Segaf Assegaf. beliau sempat menetap di daerah Besuki, Situbondo untuk memperdalam ilmu agama yang diperoleh dari Hadramaut.

Selama 3 tahun beliau habiskan waktunya di Besuki. Pada tahun1305 H, beliau kembali berpindah ke kota Gresik pada usia 20 tahun. Selama berpindah ke kota Gresik Habib Abu Bakar mengunjungi para ulama dan auliya zaman itu. beliau belajar, meminta ijazah, serta meminta berkah kepada para ulama bermanhajkan salaf pada zaman itu.

Setelah bertahun-tahun beliau melazimi itu dan menuntut ilmu agama, Habib Abu Bakar sering kali dikunjungi orang-orang dari berbagai penjuru. Rumahnya tak pernah sepi dari tamu dengan bermacam-macam niat dan maksud. Ada yang sekadar berziarah, meminta doa, bahkan meminta solusi dari macam-macam masalah melalui Habib Abu Bakar.

Habib Abu Bakar pernah melakukan khalwat selama kurang lebih 15 tahun lamanya merupakan perintah dari sang guru. Khalwat adalah aktivitas menyepi adalah mengurangi urusan duniawi dan fokus hanya beribadah kepada Allah SWT dan tidak berhubungan dengan manusia kecuali yang penting.

Kemudian, derajat atau kewalian Habib Abu Bakar tak diragukan lagi. Bahkan, para ulama lainya telah membuktikan kewalian Habib Abu Bakar yang berada di tingkatan tertinggi dari para wali lainnya. Bahkan, Habib Abu Bakar pernah bertemu Rasulullah SAW secara langsung. Karena kewaliannya, Habib Abu Bakar mendapat julukan Al Qutb Al Ghous atau pimpinan para wali.

“Benar adanya bahwa saudaraku Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf adalah sebuah  mutiara  dari  keluarga  Assegaf,  keluarga  yang  memiliki derajat paling tinggi di antara lainnya,”Habib Muhammad Al-Muhdhor.

Dakwah beliau merupakan salah satu jalan dakwah Habib Abu Bakar mendirikan Majelis Rouhah. Majelis taklim ini adalah majelis pertama kali yang berdiri di Gresik. Majelis ini kerap didatangi oleh jemaah dari berbagai penjuru, mulai dari Surabaya, Pasuruan, Jakarta, bahkan sampai luar negeri.

Habib Abu Bakar mengisi majelis ini dengan kajian-kajian kitab karangan ulama salaf atau ulama terdahulu. Kegiatan majelis diadakan di rumahnya pada pagi dan sore hari yaitu kajian kitab ihya liulumiddin karang hujjatul islam yaitu Imam Alghazali yang luar biasa.

Dan sekarang beliau hanya menta’sis atau mendirikan beberapa cabang yang salah satunya ada di kota bangi yaitu kediaman Alhabib Ahmad Bin Husin Bin abu bakar Assegaf, Majlis ini sangat diperhatikan oleh beliau Alhabib abu bakar sampai-sampai awal mula dibukanya di kota bangil ini beliau membawa sendiri meja yang akan digunakan di tempat kajian nanti dari kota gresik sampai kota bangil. Wallahua’lam

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *