4 Keutamaan Memberi Makan

Oleh : Ustadz Ahmad Umar Hasan, S.Ag

PIJAR | JAKARTA – Hadiah atau sedekah adalah amalan yang memiliki keutamaan yang luar biasa hanya saja hadiah diperuntukkan atau lebih khusus untuk orang yang kita sayangi atau kita mulyakan murni untuk menambah kecintaan dan penghormatan bukan untuk membersihkan harta kita, sedangkan sedekah bisa kita niatkan untuk membersihkan harta kita dari kotoran-kotoran, Bentuk sedekah bermacam-macam, memberikan yang dibutuhkan manusia salah satunya adalah memberi makan., dan amemberikan makan ini memiliki beberapa keutamaan yang istimewa.

Tanda Sempurnanya Keislaman

Memberi makan merupakan salah satu alamat baiknya hati dan Islam seseorang. Tanda sempurnanya keislaman seseorang. Bahkan perintah utama dari Nabi Muhammad Saw pada saat awal-awal masa islam menuju kejayaan, karna Islam itu bukan hanya mengajarkan ibadah vertikal kepada Allah ( hubungan kepada Allah SWT ), melainkan juga mengajarkan membangun hubungan horisontal ( hubungan kepada manusia ) yang baik kepada sesama manusia mengingat hadits berikut:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma:
أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Islam bagaimanakah yang baik?” Beliau menjawab, “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memberi makan adalah bentuk kepedulian kepada sesama manusia lebih-lebih sesama beragama. juga bentuk kasih sayang dan pertolongan kepada orang yang membutuhkan melihat bahwa kegemaraan dari pada bapak para Nabi-nabi yaitu Nabi Ibrahim A,S adalah memberikan makan kepada manusia siapapun itu walaupun kepada manusia yang beliau tidak kenal, jika kita merenung bukanlah hanya sekedar seorang itu yang kita bantu akan tetapi kita membantu dan menolong seorang makhluk yang Allah SWT yang telah kehendaki dan ciptakan.

Islam menganjurkan terbentuknya masyarakat yang berlandaskan hubungan saling mengasihi dan peduli bukan sebaliknya egois dan tidak peduli kepada sesama mengingat kita semua nanti akan masuk ke surganya Allah SWT bukan karna amal ibadah tapi karna rahmat dan kasih sayang Allah SWT, begitu indahnya dan malunya jika kita tidak bersyukur kepada Allah SWT dengan cara membantu sesama makhluknya/hambanya yang mana kita dan mereka juga ciptaan Allah SWT tentunya sesuai atau semampu yang kita bisa

Menjadi Orang yang bermanfaat

Begitu banyak pintu dan cara untuk menjadi orang baik sebagai mana pintu-pintu di syurga nanti. Salah satunya adalah dengan memberi makan orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خِيَارُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang memberi makan. (HR. Ahmad dan Hakim; shahih). Hadits ini senada dengan hadits lain tentang orang yang terbaik. Yakni sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR. Thabrani, Daruquthni, dan Suyuthi; hasan).

Mendapat Kamar Istimewa di Surga.

Tak hanya masuk surga, orang yang suka memberi makan orang lain juga mendapatkan hadiah spesial berupa kamar istimewa di surga. Bagian luar kamar itu bisa dilihat dari dalamnya dan bagian dalamnya bisa dilihat dari luarnya. Mungkin kamar yang terbuat dari intan atau berlian.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى بُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ، وَظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا ، فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ : فَلِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : لِمَنْ قَالَ طَيِّبَ الْكَلامِ ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ ، وَأَفْشَى السَّلامَ ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan bagian dalamnya terlihat dari luarnya.” Abu Malik Al-Asy’ari bertanya, “Untuk siapa itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk orang yang berbicara baik, memberi makan, dan melaksanakan shalat malam sementara orang-orang sedang tidur.” (HR. Thabrani; shahih)

Demikian empat keutamaan memberi makan. Mari kita singkirkan dan bersihkan diri sedikit-sedikit dari sifat egois dan mementingkan diri sendiri mengingat yang paling bermanfaat di hari akhir bukan lah harta, jabatan atau apapun itu melainkan hati yang baik ketika menghadap Allah SWT nanti.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *