Khofifah Raih Penghargaan dari PWNU Jatim

Khofifah Raih Penghargaan dari PWNU Jatim

PIJARJAKARTA | Alhamdulillah. Sehari usai purna tugas sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, saya menerima penghargaan dari PWNU Jatim sebagai Governor of East Java with Best Devotion.

Hal tersebut disampaikan Khofifah Indar Parawansa melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Kamis (15/2/2024).

Khofifah mengatakan, penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz kepada saya saat acara Tasyakuran dan Konsolidasi Organisasi dalam rangka Harlah NU ke-101 di Kantor PWNU Jatim, Selasa (13/2/2024).

Disebutkan Khofifah, penghargaan ini diberikan karena selama menjabat sebagai Gubernur Jatim periode 2019-2024, kami dianggap telah memberikan pengabdian terbaik (best devotion). Tidak hanya bagi kemajuan Bangsa, Negara, Provinsi dan masyarakat Jatim, tapi juga kepada nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi,” ujar Khofifah.

Kata Khofifah, penghargaan ini menjadi penguat bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus terus dijaga dan dilindungi, terutama oleh organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Khofifah, NU memiliki kekuatan luar biasa melalui jejaring yang dimiliki untuk bisa memberikan perlindungan kemanusiaan khususnya untuk memperjuangkan melalui penguatan bagi pihak-pihak yang stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan. Salah satunya kelompok etnis Rohingya yang saat ini mengalami penolakan di banyak negara.

Moderasi dan toleransi dunia saat ini butuh role model. Sebagai contoh kaum Sunni seperti etnis Rohingya. Mereka stateless, tidak punya kewarganegaraan karena terdesak dari negaranya dan saat ini mendapat penolakan di sejumlah negara.

Khofifah menuturkan, penguatan NU untuk bisa membangun jejaring salah satunya dengan PBB dalam hal ini UNHCR. Kekuatan besar NU adalah payung dari sangat banyak kelompok Islam moderat. Jikalau ini bisa jadi plan of action dalam Harlah ke-101, kata Khofifah maka akan jadi bagian penguatan NU yang lebih signifikan dan terukur secara internasional.

Di Indonesia sendiri, pengungsi Rohingya ada di beberapa daerah seperti Aceh, Medan (Sumut), termasuk di Jatim yakni di Puspa Agro, Sidoarjo. Gelombang penolakan terhadap kelompok ini terus berdatangan.

Saatnya NU memberikan perlindungan kepada mereka melalui diplomasi internasional sinergi dengan berbagai elemen lain,” demikian tutup Khofifah. [ary]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *