PIJAR-JAKARTA – Perusahaan perekrutan tenaga kerja profesional global, Robert Walters mengeluarkan survei gaji atau salary survey 2023 pada profesi-profesi yang terdapat pada masyarakat saat ini, termasuk profesi hukum. Senior Recruitment Consultant for Legal and Government Relations Robert Walters Indonesia, Albertus Pratama menerangkan Robert Walters meluncurkan salary survey sebagai sebuah panduan komprehensif tentang gaji untuk ratusan jenis pekerjaan di 31 negara, termasuk Indonesia setiap tahun.
“Selama lebih dari 20 tahun, pemberi kerja dan pekerja profesional sama-sama mengandalkan Salary Survey-nya Robert Walters untuk membantu mereka membuat keputusan penting untuk bisnis dan karier mereka,” ungkap Albert, Selasa (10/1).
Dia menjelaskan salary survey digital ini dikemas dengan alat dan sumber daya yang bermanfaat untuk manajer perekrutan dan pencari kerja, termasuk tren dan analisis terbaru untuk industri kerja Indonesia, dengan pembaruan mengenai kondisi pasar dari para pakar di Robert Walters.
Sehubungan dengan profesi hukum, Albert menerangkan terdapat dua profesi hukum yang menjadi fokus utama dalam survei ini, yaitu pengacara in-house di dalam perusahaan dan pengacara yang bekerja di firma hukum. Survei ini juga menambahkan profesi di bidang kebijakan publik atau hubungan pemerintah.
“Sedangkan untuk profesi hukum, saya telah menjangkau mulai dari pengacara yang berpraktik sendiri hingga direktur legal di dalam perusahaan dan dari associate hingga partner dalam firma hukum yang dibagi menjadi 2 berafiliasi dengan firma hukum internasional atau firma hukum lokal,” jelas Albert.
Sehubungan dengan metode survei, Robert Walters mensurvei 227 kandidat dan 63 perusahaan di Indonesia pada bulan September 2022 untuk mendapatkan tanggapan tentang harapan atau kekhawatiran utama mereka untuk tahun mendatang (2023) sehubungan dengan gaji, perubahan karier, atau strategi mempertahankan pekerja.
“Gaji yang ditunjukkan dalam Salary Survey-nya Robert Walters didasarkan pada analisis penempatan yang dilakukan di seluruh jaringan kantor dan bidang disiplin spesialis kami selama tahun 2022,” katanya.
Albertus menerangkan terdapat faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi gaji para profesional hukum dalam survei tersebut. Beberapa aspek yang harus diperhatikan, seperti seberapa besar peran dan ruang lingkup pekerjaan, kebutuhan perusahaan atas posisi pekerjaan tersebut, dan pengalaman kandidat dalam posisi pekerjaan tertentu.
“Contohnya, permintaan akan sertifikasi pekerjaan di bidang perlindungan data pribadi meningkat tinggi saat ini karena Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang baru. Untuk beberapa orang sudah mengikuti sertifikasi, gaji mereka sekarang naik signifikan,” terang Albertus.
Sehubungan dengan situasi COVID-19 yang mulai terkendali pada tahun 2022, Albertus menerangkan banyak perusahaan dengan percaya diri membuka lowongan pekerjaan lagi. Tren utama kedepannya bagi perusahaan adalah mempertahankan pekerja dengan memberikan pengaturan kerja yang fleksibel dan jarak jauh. Perusahaan juga dapat memenangkan hati para pekerja jika mereka menunjukkan stabilitas dan nilai-nilai perusahaan yang bermakna.
Sementara itu, permintaan pekerja bergeser dari tahun lalu. Setelah pemulihan pasca pandemi, ada beberapa posisi pekerjaan yang meningkat secara signifikan dari segi gaji. “Namun, ada beberapa posisi pekerjaan yang masih sama dan tidak meningkat secara signifikan karena kebutuhan bisnis dari sisi klien tidak terlalu bergeser,” pungkas Albertus.