Fahira Idris: Di Jakarta Tidak Ada yang Terpinggirkan Akibat Pembangunan Infrastruktur

PIJAR|JAKARTA – Akhirnya sejak mulai dibangun awal Mei 2022, Kampung Susun Bayam di kawasan Jakarta International Stadium (JIS) berdiri megah dan telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (12/10/2022). Peresmian Kampung Susun yang terdiri tiga tower berlantai empat dengan total 138 unit diperuntukan bagi warga Kampung Bayam atau warga terdampak pembangunan JIS ini membawa pesan penting bahwa Jakarta melakukan pembangunan yang memfasilitasi semua.

Anggota DPD RI Fahira Idris Fahira Idris mengungkapkan, berdirinya Kampung Susun Bayam yang berdampingan dengan JIS adalah salah satu contoh bagaimana paradigma Jakarta selama lima tahun ini dalam merencanakan dan mengeksekusi berbagai program pembangunan terutama infrastruktur fisik besar yaitu dengan mengedepankan dimensi keadilan. Gubernur Anies Baswedan memahami bahwa sebuah pembangunan infrastruktur berskala besar pasti berdampak terhadap warga sekitar.

Oleh karena itu, hak-hak warga yang terdampak harus dikedepankan bahkan mesti ditingkatkan karena sudah ikut berperan dalam keberhasilan pembangunan JIS.

“Kampung Susun Bayam yang berdiri kokoh berdampingan dengan JIS, adalah fakta paling nyata bahwa di Jakarta selama lima tahun ini tidak ada warga yang terpinggirkan apalagi diperlakukan tidak adil akibat pembangunan sebuah infrastruktur besar. Dalam proses pembangunan JIS, warga dijadikan bagian integral mulai dari dilibatkan sebagai pekerja hingga dibangunkan kembali sebuah Kampung Susun yang megah tempat mereka merajut kembali masa depan bersama keluarga masing-masing. Pembangunan infrastruktur yang mencerabut hak-hak warga adalah paradigma pembangunan yang sudah usang sehingga wajib ditinggalkan dan Jakarta sudah memulainya,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta (13/10/2022).

Menurut Senator Jakarta ini, berdirinya Kampung Susun Bayam menjadi bukti bahwa kuasa seorang pemimpin begitu besar dampaknya bagi kehidupan warga jika benar-benar konsisten direalisasikan. Konsistensi Anies Baswedan menggunakan kuasanya untuk memastikan hak dan harkat warga yang terdampak sebuah proyek pembangunan infrastruktur tidak tercerabut bahkan malah derajatnya ditingkatkan akan menjadi catatan sejarah dan standar penting kepemimpinan Jakarta di masa depan.

“Kampung Susun Bayam ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembangunan terutama infrastruktur di Jakarta menjadikan warga terdampak sebagai bagian integral dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Mereka yang terdampak sebuah pembangunan sebuah infrastruktur harus ikut merasakan dan menikmati manfaat dari infrastruktur tersebut, bukan malah dipinggirkan apalagi disingkirkan,” pungkas Fahira Idris.

Sebagai informasi, Kampung Susun Bayam terdiri dari tiga blok/gedung/menara dengan 4 lantai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga, ditambah dengan 3 unit hunian khusus difabel, sehingga total berjumlah 138 unit hunian. Unit hunian memiliki luas 36 meter persegi dengan layout ruangan meliputi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon dan tempat menjemur pakaian. Konsep desain Kampung Susun Bayam mengambil konsep Mezzanine (Hunian Bertumbuh), yang mana pada satu lantai bangunan terdapat dua lantai fungsional. Kampung Susun Bayam juga memiliki fasilitas pendukung, seperti unit usaha warga, koperasi dan gudang, mushola, tempat wudhu, taman kanak-kanak dan perpustakaan, aula serbaguna, toilet umum, ramp difabel, ruang terbuka dan lapangan sepak bola mini. [ary]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *