Covid-19 Dongkrak Bisnis Online Jadi Rp1.400 T | Ente Dapat Apa?

PIJAR | JAKARTA – Hasil penelitian bersama oleh perusahaan IT Google, Induk BUMN Singapura Temasek, dan perusahaan modal ventura Bain & Company, tentang dampak wabah Covid-19 dan penggunaan internet, mengungkapkan sejumlah catatan menarik. Salah satunya, 40 juta orang di enam negara Asia Tenggara mulai memanfaatkan internet untuk pertama kalinya pada 2020.

Penelitian ini mencakup warga enam negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Masing-masing Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Wabah Covid-19, menurut laporan itu, membuat penggunaan internet untuk berbagai keperluan menjadi terpacu.

Read More

Secara khusus, laporan penelitian e-Conomy SEA 2020 itu menunjukkan penggunaan perangkat e-commerce, aplikasi pengiriman makanan, dan media online semuanya melonjak sejak dimulainya wabah Covid-19 (di Indonesia mulai Maret 2020). Layanan keuangan digital menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan karena populasi di kawasan ini menghindari interaksi publik yang kurang penting di masa wabah.

“Covid-19 telah mengubah kehidupan sehari-hari orang dengan cara yang fundamental,” kata Stephanie Davis, wakil presiden Google Asia Tenggara, dalam siaran pers yang menyertai peluncuran laporan tersebut yang diterima Pijar, Sabtu, 14/11/20. Menurut dia, pemanfaatan media digital yang semula diproyeksikan terjadi selama beberapa tahun ternyata berlangsung lebih kencang.

Pandemi juga menyebabkan pertumbuhan di sejumlah sektor. Antara lain belajar online, karena siswa-siswi maupun mahasiswa-mahasiswi terpaksa ikut kelas di rumah. Namun, ada juga layanan online yang merosot akibat wabah: jasa transportasi dalam jaringan.

Hasil penelitian juga mengungkapkan, jumlah total pengguna Internet di Asia Tenggara per 2020 mencapai 400 juta, naik dari 250 juta pada 2015. Jumlah ini setara dengan sekitar 70 persen dari 580 juta orang yang tinggal di kawasan.

Bersamaan dengan itu, ukuran ekonomi internet di kawasan Asia Tenggara juga mulai menembus angka 100 miliar dolar AS, setara dengan Rp1.400 triliun, untuk pertama kalinya. Jika kecenderungan saat ini berlanjut, omzet transaksi internet di Asia Tenggara akan meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 300 miliar dolar AS, setara dengan Rp7.200 triliun pada lima tahun mendatang.

Nah, ente dapat apa dari online internet? Masa kagak kebagian dari Rp1.400 triliun. (Ahmudin)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *