PIJAR|JAKARTA – Wholesales (penjualan Agen Pemegang Merek ke dealer) pada Mei menurut Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) turun lebih dari 50 persen ketimbang catatan hasil 123.782 unit pada April.
AISI juga menyebutkan, penjualan motor pada Mei ambruk 90 persen dibanding Mei 2019 yang mencapai 561.657 unit. Itu berarti kisaran catatan wholesales pada Mei sekitar 56 ribu unit.
Lebih lanjut AISI menyampaikan, sejauh ini belum dapat merilis angka resmi wholesales pada Mei sebab masih ada satu anggota yang belum menyerahkan laporan penjualan bulanan. AISI memiliki lima anggota, yakni Astra Honda Motor, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Suzuki Indomobil Sales, Kawasaki Motor Indonesia, dan TVS Motor Company Indonesia.
“Mei itu lebih parah, kalau Mei to Mei 2019 ya 90 persen,” pungkas Sekretaris Jenderal AISI Hari Budiarto dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (18/6/2020).
Dituturkan Hari, penjualan terus anjlok sebab sebagian dealer masing-masing anggota tutup pada Mei lantaran menyesuaikan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Terus angka retail [penjualan dealer ke konsumen] juga kami tidak bisa sampaikan kareka kami sudah tidak mengumpulkannya. Tapi ya pastinya jeblok jualan juga,” jelas Hari.
Prediksi Hari penjualan motor pada Juni akan membaik sebab pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19 telah dilonggarkan.
“Ya mestinya sudah lebih membaik dari pada Mei. Jadi Juni penjualan sudah tumbuh,” terang dia.
Ketua Umum AISI Johannes Loman sempat menyatakan pihaknya memprediksi penurunan total penjualan motor dalam negeri pada tahun ini menyentuh 45 persen. Penjualan motor 2020 diperkirakan cuma mencapai 3,6 juta-3,9 juta unit, sementara pada tahun lalu mampu menyentuh 6,48 juta unit.
“Kesepakatan AISI total market akan turun 40 sampai 45 persen, kira-kira akan 3,6-3,9 juta unit,” demikian Loman dalam wawancara virtual, Kamis (11/6/2020). [febri]