PIJAR|JAKARTA – Massa ojek online (ojol) siap demo besar-besaran ke Istana Negara jika tetap dilarang mengangkut penumpang saat fase new normal usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) wilayah imbas virus corona dihentikan. Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium Garda Indonesia (asosiasi ojek online) Igun Wicaksono.
Mereka berencana melakukan protes di Istana agar aspirasi pengemudi ojol itu didengar langsung Presiden Joko Widodo.
“Pada presiden sekalian (kami akan unjuk rasa) karena ini tidak sinkron dengan kementerian di bawahnya,” tutur Igun dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (30/5/2020).
Lebih lanjut Igun mengatakan, hampir semua anggota Garda tak terima jika mereka terus dilarang membawa penumpang. Garda diketahui punya ribuan anggota pengemudi ojek online dari berbagai komunitas di seluruh Indonesia.
“Ya ini udah mulai rame. Mereka bilang siap bergerak kalau ini bener dilarang. Kata mereka sekalian saja. Mereka akan protes secara massal,” pungkas Igun.
Menurut Igun ojek online tidak semestinya dilarang, sebab kini mereka telah membuat protokol kesehatan yang dapat diterapkan pengendara saat mengangkut penumpang pada new normal.
Protokol kesehatan ala ojek online ini antaranya menyangkut kebersihan pengendara, penumpang wajib membawa helm sendiri, serta penggunaan pembatas plastrik antara pengendara dan penumpang agar tak bersentuhan langsung.
“Ya terus kenapa masih dilarang juga, kecuali kami tidak punya standar apapun,” jelas dia.
Disebutkan Igun, pihaknya sudah menyampaikan soal larangan itu kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menurut dia pihak Kemenhub baru akan berkoordinasi mengenai larangan yang dibuat Kemendagri itu.
“Ya katanya akan koordinasi dulu dengan Kemendagri. Kalau tidak bisa juga ya setelah PSBB teman-teman siap turun ke jalan,” demikian Igun. [rahmat]