PSBB akan Diperpanjang Bupati Bogor Hingga Lebaran

PIJAR|JAKARTA – Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya menekan penyebaran virus corona (Covid-19) akan diperpanjang Pemkab Bogor. Hal tersebut dikatakan Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin.

Perpanjangan pemberlakuan PSBB berlangsung sampai lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah.

“PSBB kedua ini berakhir tanggal 12 Mei dan insyaallah kami akan perpanjang lagi untuk PSBB ketiga (sampai lebaran),” tutur Ade dalam sebuah diskusi, Senin (11/5/2020).

Ade khawatir masyarakat merasa sudah bebas beraktivitas dan tak memedulikan imbauan physical distancing jika PSBB tidak diperpanjang. Menurutnya, besar kemungkinan terjadi penyebaran virus corona saat lebaran nanti.

“Kami khawatir masyarakat merasa bahwa sudah bebas dan lebaran ini dipakai anjangsana, dipakai silaturrahmi dan kemungkinan akan ada gelombang kedua ini,” pungkasnya.

Ade mengaku tak ingin upaya pihaknya selama ini menjadi sia-sia dalam menekan angka kasus positif terinfeksi virus corona. Ia menyebut kurva kasus positif di Kabupaten Bogor saat ini mulai menurun.

Ade pun berharap dua kecamatan yang masih bebas virus corona atau zona hijau bisa mempertahankan statusnya. Pihaknya telah melarang warga dari zona merah atau episentrum penyebaran virus corona berpergian keluar.

“Sekarang ini alhamdulillah sudah agak landai, jadi yang paling tinggi kasus di bulan April kemarin. Jadi kalau lihat kurvanya dari Maret landai, April naik sekarang sudah mulai landai,” dia menjelaskan.

Pihaknya, kata Ade, sudah menyiapkan sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan satu rumah sakit paru di Puncak, Cisarua sebagai rujukan kasus positif virus corona.

Ade juga mengaku telah mengantongi lampu hijau dari Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan fasilitas gedung diklat SDM di Kecamatan Kemang sebagai ruang isolasi pasien terkait virus corona.

Sejauh ini, sambung dia, pihaknya juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp383 miliar untuk penanganan kasusCovid-19 di Kabupaten Bogor.

“Kami juga sudah mengalokasikan anggaran untuk penanganan medis, itu ada Ro191 miliar, untuk jaring pengaman sosial Rp188 miliar dan untuk dampak ekonomi adalah Rp4 miliar,” terang Ade. [bro]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *