Asprov PSSI DKI Siap KLB, Wakil Ketua DPRD M Taufik Incar Kursi Ketua

PIJAR | JAKARTA – Jelang penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta, nama M Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI, muncul sebagai salah satu kandidat kuat ketua. KLB Asprov PSSI DKI dijadwalkan berlangsung pertengahan Februari 2018.

“Pendaftaran calon ketua ditutup pada 30 Januari 2018. Nama-nama yang mendaftar sebagai calon ketua Asprov PSSI DKI antara lain M Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI,” kata Ketua Komite Penyelenggara KLB Asprov PSSI DKI, Madsanih Manong, Kamis, 1 Februari 2018. Menurut dia, bursa persaingan calon Ketua dan Wakil Ketua Eksekutif Komite Asprov DKI ini relatif ketat.

Ketua Komite Penyelenggara KLB Asprov DKI Madsanih Manong

Selain Taufik, yang tercatat mendaftar adalah politisi Partai Persatuan Pembangunan DKI Jakarta Maman Firmansyah yang berminat duduk menjadi anggota Exco. Madsanih mengungkapkan setelah penjaringan bakal calon, tahapan selanjutnya adalah verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon. “Selanjutnya kami tetapkan sebagai calon ketua, wakil ketua, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) yang akan dipilih oleh 27 pemegang suara, yaitu asosiasi kota PSSI DKI Jakarta dan klub anggota Asprov PSSI DKI.

Sebelumnya, Anggota Komite Eksekuti PSSI, Johar Lin Eng yang juga menjadi Pelaksana Tugas Asprov PSSI DKI serta empat daerah lainnya, menjelaskan seharusnya Asprov DKI sejak 2017 lalu sudah mengadakan Kongres Pemilihan. Terlebih pada saat itu Komite Pemilihan Asprov PSSI DKI sudah terbentuk.

“Karena tak kunjung ada kemajuan, akhirnya diputuskan untuk menata ulang proses Kongres Pemilihan yang rencananya digelar pada pertengahan Februari 2018,” ujarnya.

Menurut Johar, pemilihan di Asprov DKI mundur dari awal Desember 2017 karena ada keberatan dari anggota mereka yang menganggap Komite Pemilihan dibentuk secara tidak transparan. “Maka sekarang PSSI ambil alih, dan sudah disepakati Februari 2018 dilakukan Kongres. Segala alat kelengkapan sudah dibentuk kembali,” tandasnya.

Terkait dengan masalah yang dihadapi Asprov DKI, Johar menekankan pentingnya transparansi. Karena memang sudah seharusnya, pembentukan Komite Pemilihan dilakukan dalam Kongres Tahunan atau Rapat Komite Eksekutif dan disosialisasikan kepada anggota masing-masing.

PSSI memilih turun tangan untuk mengambil alih sementara Asprov yang tak kunjung menggelar pemilihan juga bukan tanpa alasan. Mengharmonisasi program, antara pusat dan daerah adalah yang utama. Apalagi pada 2018 ini, PSSI memiliki program yang butuh dukungan dari Asprov, seperti rencana mengakreditasi sekolah sepakbola dan akademi yang ada di Indonesia.

Johar berharap, siapa pun yang nantinya terpilih menjadi Ketua Asprov dapat mengemban tugas dengan baik. “Kami tidak ingin turut campur banyak, asal mereka yang terpilih benar-benar menjalankan tugas dan dipercaya anggotanya,” katanya.

Jadi, M Taufik Gerindra akan terpilihkah? Kita lihat saja.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *